gambar

Minggu, 06 Desember 2015

Kutukan Ouija


  

             Dipart ini dan selanjutnya akan membahas masa lalu dari para pemain. Lebih banyak flashback dan mungkin juga pengenalan. Kedua pangeran yang dipart awal juga bakal muncul dipart selanjutnya. Langsung saja dibaca!! ;)









PART 3

            Tak lama kemudian semua ikatan pada tubuhnya terlepas. “Tak bisakah kau diam sebentar anak penyihir?” suara misterius itu membuatnya kaget. “Aku bukan anak penyihir!” bentak Iqbaal. Anehnya, orang misterius tadi malah tertawa. “Walaupun kamu telah dibuang kebumi, tapi aku masih bisa merasakan kekuatan sihir pada dirimu” jelasnya. Semua ini membuat Iqbaal bingung. Ingin sekali rasanya ia lari dari tempat itu, namun apaboleh buat. Walau semua ikatan telah terlepas, dirinya masih tak dapat bergerak. “Sekarang waktunya untuk melakukan penyatuan. Lalu aku akan mendapatkan kekuatan dan ragamu. Hahaha..” tawanya membuat telinga Iqbaal sangat sakit. “Tunggu dulu!! Dikorbankan? Apa maksudmu? Cepat lepaskan aku!!” ucap Iqbaal dengan nada tinggi. “Sabar anak manis..” katanya dengan nada mengejek. “Tidurlah…” kata itu seperti hipnotis yang membuat Iqbaal kembali tak sadarkan diri.

.
.
.
            Kali ini ia dibawa ketengah hutan yang tegak lurus dengan cahaya bulan purnama. Tempat persegi panjang itu dikelilingi oleh lilin merah yang menyala. Seakan terhipnotis, Iqbaal hanya menatap kosong kearah bulan purnama. Tak sedikit pun ia berkedip. “Ini saatnya…” ucap orang misterius yang menggunakan jubah hitam. “Alaizezam…” tangannya mengeluarkan cahaya hitam. Tinggal beberapa cm lagi cahaya itu mengenai tubuh Iqbaal, 2 orang pemuda tiba-tiba datang dan menyerangnya. “Ternyata kalian anak-anak penyihir… Aku jadi tidak perlu susah payah mencari kalian” ucapnya “Aku pikir hari ini akan melakukan 1 persembahan dulu, tapi karena ada kalian aku akan melakukan 3 persembahan sekaligus..” sambungnya sambil menatap remeh. “Enak aja manggil gue anak penyihir! Gue punya nama kali!!” ucap salah seorang pemuda tak terima. “Tau.. Aku punya nama!! Dan bukan anak penyihir..” Bentak salah seorangnya lagi yang memiliki tubuh lebih berisi. “Woy sadar!” salah seorang dari mereka berusaha membangunkan Iqbaal. “Gimana nih Bang? Gak mau bangun!” jelasnya kepada Bang Kiki. “Yaiyalah Di! Kan tadi kita sudah dikasih tau kalo dia disihir!” ia berusaha mengingatkan Aldi.  Aldi hanya ber-o ria.

.
.
.

            Lapangan hijau yang membentang dengan bunga-bunga sebagai hiasan. Iqbaal hanya duduk dikursi taman sambil menunggu sesuatu. “Iqbaal!” seketika ia langsung mengalihkan pandangan dan tersenyum. “Bunda..” ucapnya gembira. Suara itu berasal dari wanita paruh baya yang Iqbaal panggil bunda. Ia beranjak dari kursi taman dan langsung memeluk sang bunda. “Sayang… Bunda ingin memberitahumu sesuatu..” ucap sang bunda misterius. Iqbaal hanya menatap bundanya dengan penasaran. “Sebenarnya Bunda bukanlah keluargamu yang asli” Jelas wanita itu kepada Iqbaal. “Kamu adalah titipan dari seseorang yang sangat penting. Semua ini berawal dari masa lalu.”….

.
.
.
FLASHBACK ON….

            Seorang wanita sedang duduk disingasana yang begitu indah. Berhiaskan intan permata. Paduan warna merah dan emas menambah keanggunan pada sang wanita. Gaun putih berpadu dengan berlian berkilau sangat cocok dengannya. Tubuh tinggi dan kulit yang putih bersih menambah kesempurnaanya. “Dania…” suara lembut tapi tetap tegas keluar dari mulut mungil. “Ada apa yang mulia…?” tanyanya dengan hormat “Kirimlah 3 kristal ini kebumi dan kamu rawatlah mereka! Kelak Kristal ini akan pecah dan keturunan kerajaan sihir dan kerajaan langit akan lahir” jelas sang ratu dengan penekanan yang tegas pada setiap kata. “Untuk apa yang mulia? Mengapa tidak kita rawat dikerjaan sihir? Bukankah keturunan kerajaan sihir dan kerajaan langit akan sangat kuat?” tanya Dania dengan hati-hati. “Karena takdir mereka ada dibumi dan pada saatnya mereka akan mentukan kelangsungan seluruh mahluk hidup baik dikerajaan langit, kerajaan sihir ataupun bumi” sang ratu menjelaskan semuanya. “Baiklah yang mulia…” jawab Dania dan segera mengambil kotak perak yang berisi 3 kristal . “Ingat!! Kamu harus menjaga mereka sampai saatnya tiba!!” peringatan itu sangat serius. “Tugas ini menyangkut kelangsungan hidup di seluruh penjuru dunia baik bumi, kerajaan sihir, maupun langit” sambungnya dengan sangat tajam.

FLASHBACK OFF…

.
.
.
             Tak terasa air mata turun dipipinya. Tetes demi tetes air mata mewakili perasaannya yang terluka. Sebelumnya berjalan normal, tetapi  semua beubah begitu saja. Tak pernah disangka apa yang Iqbaal pikirkan terjadi. “Lalu dimana kedua saudaraku? Bukankah kami 3 bersaudara?” tanya Iqbaal disela isak tangisnya. Pikirannya sudah cukup kacau. “Saat itu bunda tidak bisa menjalankan amanat dengan baik…” pancaran penyesalan tergambar dari raut wajahnya.

.
.
.
FLASHBACK ON…
            Dania turun ke bumi dengan awan terbang. Awan yang dibuat para penyihir sebagai tunggangan mereka. Entah mengapa ia merasa ada yang mengawasi. Perasaan itu terus menghantui pikirannya. Kata-kata terakhir sang ratu menambah kegelisahan pada dirinya. Tugas ini sangatlah berat, karena menyangkut seluruhnya. Ditambah lagi ia harus hidup di bumi sebagai manusia biasa dan menggunakan sihr seminim mungkin. Bagaimana seorang penyihir harus hidup tanpa sihir? Dania harus bisa merahasiakan jati dirinya dan ketiga ksatria itu sampai saatnya nanti akan kembali ke kerajaan sihir. 
 "TUNGGU!!!".......


Bersambung….


Next or no??


Oiya... Ini part terakhir sebelum aku ujian. Jadi, mungkin akan sedikit ngaret. Mohon dimaklumi ya! Thanks untuk yang sudah ngomen! :) Sampai ketemu lagi di part selanjutnya!! ;-)

Admin: Ana Ananda

19 komentar: