Dipart ini dan selanjutnya akan membahas masa lalu dari para pemain. Lebih banyak flashback dan mungkin juga pengenalan. Kedua pangeran yang dipart awal juga bakal muncul dipart selanjutnya. Langsung saja dibaca!! ;)
PART 3
Tak
lama kemudian semua ikatan pada tubuhnya terlepas. “Tak bisakah kau diam
sebentar anak penyihir?” suara misterius itu membuatnya kaget. “Aku bukan anak
penyihir!” bentak Iqbaal. Anehnya, orang misterius tadi malah tertawa.
“Walaupun kamu telah dibuang kebumi, tapi aku masih bisa merasakan kekuatan
sihir pada dirimu” jelasnya. Semua ini membuat Iqbaal bingung. Ingin sekali
rasanya ia lari dari tempat itu, namun apaboleh buat. Walau semua ikatan telah
terlepas, dirinya masih tak dapat bergerak. “Sekarang waktunya untuk melakukan
penyatuan. Lalu aku akan mendapatkan kekuatan dan ragamu. Hahaha..” tawanya
membuat telinga Iqbaal sangat sakit. “Tunggu dulu!! Dikorbankan? Apa maksudmu?
Cepat lepaskan aku!!” ucap Iqbaal dengan nada tinggi. “Sabar anak manis..”
katanya dengan nada mengejek. “Tidurlah…” kata itu seperti hipnotis yang
membuat Iqbaal kembali tak sadarkan diri.
.
.
.
Kali
ini ia dibawa ketengah hutan yang tegak lurus dengan cahaya bulan purnama. Tempat
persegi panjang itu dikelilingi oleh lilin merah yang menyala. Seakan
terhipnotis, Iqbaal hanya menatap kosong kearah bulan purnama. Tak sedikit pun
ia berkedip. “Ini saatnya…” ucap orang misterius yang menggunakan jubah hitam. “Alaizezam…”
tangannya mengeluarkan cahaya hitam. Tinggal beberapa cm lagi cahaya itu
mengenai tubuh Iqbaal, 2 orang pemuda tiba-tiba datang dan menyerangnya.
“Ternyata kalian anak-anak penyihir… Aku jadi tidak perlu susah payah mencari
kalian” ucapnya “Aku pikir hari ini akan melakukan 1 persembahan dulu, tapi
karena ada kalian aku akan melakukan 3 persembahan sekaligus..” sambungnya
sambil menatap remeh. “Enak aja manggil gue anak penyihir! Gue punya nama
kali!!” ucap salah seorang pemuda tak terima. “Tau.. Aku punya nama!! Dan bukan
anak penyihir..” Bentak salah seorangnya lagi yang memiliki tubuh lebih berisi.
“Woy sadar!” salah seorang dari mereka berusaha membangunkan Iqbaal. “Gimana
nih Bang? Gak mau bangun!” jelasnya kepada Bang Kiki. “Yaiyalah Di! Kan tadi
kita sudah dikasih tau kalo dia disihir!” ia berusaha mengingatkan Aldi. Aldi hanya ber-o ria.
.
.
.
Lapangan
hijau yang membentang dengan bunga-bunga sebagai hiasan. Iqbaal hanya duduk
dikursi taman sambil menunggu sesuatu. “Iqbaal!” seketika ia langsung
mengalihkan pandangan dan tersenyum. “Bunda..” ucapnya gembira. Suara itu
berasal dari wanita paruh baya yang Iqbaal panggil bunda. Ia beranjak dari
kursi taman dan langsung memeluk sang bunda. “Sayang… Bunda ingin memberitahumu
sesuatu..” ucap sang bunda misterius. Iqbaal hanya menatap bundanya dengan
penasaran. “Sebenarnya Bunda bukanlah keluargamu yang asli” Jelas wanita itu
kepada Iqbaal. “Kamu adalah titipan dari seseorang yang sangat penting. Semua
ini berawal dari masa lalu.”….
.
.
.
FLASHBACK ON….
Seorang
wanita sedang duduk disingasana yang begitu indah. Berhiaskan intan permata.
Paduan warna merah dan emas menambah keanggunan pada sang wanita. Gaun putih
berpadu dengan berlian berkilau sangat cocok dengannya. Tubuh tinggi dan kulit
yang putih bersih menambah kesempurnaanya. “Dania…” suara lembut tapi tetap
tegas keluar dari mulut mungil. “Ada apa yang mulia…?” tanyanya dengan hormat
“Kirimlah 3 kristal ini kebumi dan kamu rawatlah mereka! Kelak Kristal ini akan
pecah dan keturunan kerajaan sihir dan kerajaan langit akan lahir” jelas sang
ratu dengan penekanan yang tegas pada setiap kata. “Untuk apa yang mulia?
Mengapa tidak kita rawat dikerjaan sihir? Bukankah keturunan kerajaan sihir dan
kerajaan langit akan sangat kuat?” tanya Dania dengan hati-hati. “Karena takdir
mereka ada dibumi dan pada saatnya mereka akan mentukan kelangsungan seluruh
mahluk hidup baik dikerajaan langit, kerajaan sihir ataupun bumi” sang ratu
menjelaskan semuanya. “Baiklah yang mulia…” jawab Dania dan segera mengambil
kotak perak yang berisi 3 kristal . “Ingat!! Kamu harus menjaga mereka sampai
saatnya tiba!!” peringatan itu sangat serius. “Tugas ini menyangkut
kelangsungan hidup di seluruh penjuru dunia baik bumi, kerajaan sihir, maupun
langit” sambungnya dengan sangat tajam.
FLASHBACK OFF…
.
.
.
Tak terasa air mata turun dipipinya. Tetes
demi tetes air mata mewakili perasaannya yang terluka. Sebelumnya berjalan normal,
tetapi semua beubah begitu saja. Tak
pernah disangka apa yang Iqbaal pikirkan terjadi. “Lalu dimana kedua saudaraku?
Bukankah kami 3 bersaudara?” tanya Iqbaal disela isak tangisnya. Pikirannya
sudah cukup kacau. “Saat itu bunda tidak bisa menjalankan amanat dengan baik…”
pancaran penyesalan tergambar dari raut wajahnya.
.
.
.
Dania turun ke bumi dengan awan terbang. Awan yang dibuat para penyihir sebagai tunggangan mereka. Entah mengapa ia merasa ada yang mengawasi. Perasaan itu terus menghantui pikirannya. Kata-kata terakhir sang ratu menambah kegelisahan pada dirinya. Tugas ini sangatlah berat, karena menyangkut seluruhnya. Ditambah lagi ia harus hidup di bumi sebagai manusia biasa dan menggunakan sihr seminim mungkin. Bagaimana seorang penyihir harus hidup tanpa sihir? Dania harus bisa merahasiakan jati dirinya dan ketiga ksatria itu sampai saatnya nanti akan kembali ke kerajaan sihir.
"TUNGGU!!!".......
Bersambung….
Next or no??
Oiya... Ini part terakhir sebelum aku ujian. Jadi, mungkin akan sedikit ngaret. Mohon dimaklumi ya! Thanks untuk yang sudah ngomen! :) Sampai ketemu lagi di part selanjutnya!! ;-)
Admin: Ana Ananda
Wish. Makin keren! Semangat ya ujiannya! Next.
BalasHapusThank you! :)
HapusYah lama dong! Yaudah deh! Semoga nilainya bagus! Next terus ya qa!
BalasHapusSabar ya! Thank you! :)
HapusMakinn kemal...! Next
BalasHapusHahaha.. Ok!
HapusBerapa lama ujiannya?
BalasHapusMungkin 7 hari :)
HapusNext
BalasHapusOkk!
HapusKepo bingitzzzzz. Next! Semangqa..
BalasHapusThank you!
HapusNext
BalasHapusok!
HapusAlways waiting for it! Next.
BalasHapusOK!! :)
HapusNext. Good luck!
BalasHapusThank you!:)
HapusNext
BalasHapus